Postingan

Menampilkan postingan dengan label Cerita

BERKAH TERINDAH

Gambar
Suber photo:facebook BERKAH TERINDAH Oleh: Zakarias J. Helmin,- Hari-hari kususuri jalan ini sendirian. Tak ada tujuan nan bimbang jalan mana yang harus kupilih. Entah jalan itu penuh liku atau bebatuan, dan entah jalan itu baik, sepertinya tak pernah kupeduliakan. Sengatnya udara malam menembus kulit ini serta teriknya sang surya  takkan terasah pada raga ini. “Mimpih” apa itu mimpih? “masa depan” apa itu masa depan? Bagiku frasa itu, hanyalah sebait kata/frasa tak bermakna. “hey kamukan seorang yang berpendidikan”. “ya benar aku tahu makna  kata itu, cuman makna itu tidak mampuh kuamalkan dalam kehidupan yang kupilih.  “lantas kenapa” “sebab aku Cuma tahu bahwa aku miliki nafas kehidupan dan hanya itu yang kutahu”. “ettttt....stop bertanya, aku muak dengan kehidupan ini”. Kala kuberjalan di bawa payung pusat tata surya dengan siksaanya yang begitu kejih. sesekali jari-jemariku membentuk tanda tanya tuk menyeka air yang meleleh pada dahi. Begitu pun dikala ke

Deretan Waktu

Gambar
View:labuan bajo:Rzh.photo 1 Mei 2019  Part  I Malam berlalu kini giliran fajar berkisah. Mengapa engkau datang padaku kalau kamu hanya sebatas hinggap kemudian berlalu lagi dengan segala perencanaanmu. bukankah yang diinginkan oleh semua orang adalah menjalin harus ada  endding  yang pasti atau  happy endding , mengapa kamu menganjurkan kepadaku untuk bertingkah demikian, bukankah itu yang dilakuakn oleh lakI-laki alai di luar sana, habis manis sepah dibuang. apa yg kamu khawatirkan untuk bergandengan tangan denganku toh kamu sadar dan tahu ada kenyamanan denganku. Kamu takut kehilanganku, namun kamu lebih takut untuk milikiku. mengapa harus aku yang nanggung kisah seperti ini. Bukankah jika aku simpulkan makna dari ini semua adalah "kamu hanya datang padaku demi mencari kenyamanan, kemudian setelah kamu menemukan tambatan hatimu yang sebenarnya, kamu akan berlalu pergi,” bagai fajar telah merekah menjadi senjah kemudian dihempas oleh gulita yang mengelam. Terusterang s

CANTIKMU TELAH MEMOTONG SEPARUH JALANKU

Gambar
picture:Taken By Rzh.Photo CANTIKMU TELAH MEMOTONG SEPARUH JALAN PANJANGKU Kota dingin punya cerita yang sedikit buruk. Itu cuman mitos sih, tapi mungkin masi melekat pada diriku. Mungkin bagiku beranggapan Hawah, iklim sangat memengaruhi keadaan perasaan. Terkadang membeku jika berda di kutub, kadang mencair ketika di daerah yang cukup panas bagai salju yg berubah gelaster. Setiap pertemuan pasti ada perpisahan, tak selamanya pertemuan itu berakhir happy ending. Pada kota dingin ini kutelah banyak menjumapi orang-orang namun semuanya akan berakhir begitu saja tanpa adanya perjalinan terlebi dahulu. Namun kali ini apakah aku percaya pada mitos atau malah kupecahkan saja mitosnya. Mari kita simak cerita awal yang mungkin sangat memengaruhi keadaan pengalaman (mintos atau bukan). Sebuah kalimat janji dadakan, yang aku sendiri belum siap sampai kutak mengerti jika ketemu benaran mau ngapain. Apa yang harus aku lakukan. Aku berbicara apa, apa kegemarannya, topik apa ya

KHUSUKASAK

Gambar
                         KHUSU-KHASAK Kedinginan musim dibulan maret ini betul-betul aku rasakan. Suasana kampung yang sunyi diatas jam 10 malam terasa mencekam. Angin kecang di luar rumah sangat kecang, sampai-sampai menerobos kedalam rumah masuk melaui celah-celah dinding yang rusak bahkan tak tertata. Bunyi atap serta dedaunan cukup mengganggu.  Hati batin tak tenang berpikir bencana besar akan tiba, ditamba dengan segala sugesti bahwa kiamat akan segera muncul. Apa yang mebuatku malam itu tidak tenang. Gairah begadang terkuak lagi, sampai-sampai perut tersa mules lagi minta makanan kan terisi kembali. Di rumah hanya ada satu neon bersuber dari tenaga surya yang ditampung melalui ACU. Aku duduk di atas tempat tidur beralaskan spon, sementara di depan ada meja kecil berukuran 50cm x 100cm terbuat dari material tryplex buatanku sendiri. Di atasnya berserakan kertas dan buku-buku kolesi curianku, serta ada banyak kabel-kabel cas laptop dan hp. Di tangan kiriku terjepit denga

Love story

Gambar
Love story Oleh: Zakarias J. Helmin,- Watu, selasa 27 Juni 2017 Kehadiran seseorang dalam diri Leo tepat pada waktunnya, kala dia masi terpuruk dalam hubungan asmaranya dan juga saat segala maslah hidupnya dipenuhi beban yang besar. Kehadiran Gina kali ini sepertinya membawakan berkah terindah yang dirasakan oleh Leo. Benar kata orang rasa kesepian itu menyakitkan, bahkan lebih sakit dari jenis sakit gigi...eh benar ngak sihh? Hari berganti hari telah Leo lalui, segala kepenatan hati pun ia jadikan musik dawai yang indah sebagai pengantar tidurnya yang walaupun tak seindah lagu pop dan lagu klasik didengarnya. Entah mimpih apa yang sedang menemani dalam tidurnya tiba-tiba ia teringgat sama medsos, yang terkenal saat itu ialah Facebook (fb), kebetulan Leo suda miliki acount cukup lama dan punya banyak teman; keluarga, temana-teman sekolah dulu, bahkan ada teman dari teman yang tidak pernah kita tahu sebelumnya yang menjadi temannya dalam fb . Baiklah namanya medso

Tapak Berlalu

Gambar
Tapak Berlalu Borong, 30.03 2019 Pantai Cepi Watu.Borong Manggarai Timur Kaukah dia yang diperutus oleh kehendak-Nya. Bukankah enkau yang pernah hadir dan membuat hati ini terluka? Lantas apa makna dari keberadaan hati, serta logika jika semuanya telah ditentukan oleh-Nya.  Seminggu aku terkungkung dalam kesepian. Bertahun-tahun aku bercengkramah dengan daya halusiku, malam-malamku hanya sibuk dengan berisi kalimat pertanyaanku sendiri, tapi semuanya ngambang. Hampir Setiap Sudut rumah kujadikan kawan diam, hanya wajah-wajah asing yang bisa kuperlihatkan tiap menitnya.  Ayah, bunda, kakak, adik; bukan-bukan mereka, ini semua orang-orang yang tidak pernah kukenal. Keluar dari ruangan pun hanya satu jenis kalimat saja yang kudengar dari setiap orang yang kujumpai; yakni "kemana saja engkau selama ini." Aku binggung jika dahan dan ranting bisa menyampaikan pesan, kelak kau tahu apa yang sedang kurasakan; Tidak kah engkau merasa puas dengan melihat keberadaanku ki

TANPA ARAH

Gambar
TANPA ARAH Oleh: zakarias J. ***tulisan ini kupersembahkan kepda bundaku yang mensuport aku dari alam yang tidak pernah kukenali Dan buat seseorong yang masi bertengger tegap disampingku; ayahanda terhebatku.*** Siang tadi aku tidur terlelap sesamapi keadaan hari suda mulai gelap dan aku pun bangun gara-gara anak-anak bermain air hujan di depan rumah orang tuaku, ribut tak beraturan bersorak air hujan turun dan berderai diwajah mungil mereka. Kepalaku terasa penat, pikiranku menjadi kacau suara anak-anak itu kian menusuk pada dinding eustakeusku. 

SUARA SENJA

Gambar
Suara Senja Oelh: Zakarias J. Helmin,- Watu, 20 Maret 2017 Kala fajar tak lagi bersahabat dengan siang, langit berkilauan memancarkan warna-warni hingga terbentang luas di angkasa jingga, kuning nan merah muda. Burung tekukur berseru hendak menyampaikan pesan pada pak tani bertanda hari suda mulai gelap (suara burung merupakan penentu waktu otomatis yang paling bijak semenjak zaman dahulu kala). Kiranya pak tani segera bergegas dari ladang menuju kampung sebagi tempat kediaman dan menimba segala diskusi dengan para tetangga, serta tempat yang paling nyaman karena dilengkapai dengan sofa terbuat dari daun pandan yang konon katanya bahan itu yang paling mewah dan super duber empuk rasanya. Biar pun badai hujan mengamuk dan trik panas mata hari menyengat tubuh pak tani tak akan pernah dihiraukan, jari-jemari yang lepuh serta kulit tak pernah dirawat. Sekali-kali Ibu jari berbentuk tanda tanya tuk menyeka keringat pada keningnya. Kondisi demikian tak pernah dihiraukan demi ses

SAMAR BAYANGANMU

Gambar
Oleh: Zakarias J. Helmin,- Ditulis di tempat kediaman watu, 2 Maret 2017 Picture Taken by: Rzh.photo Samar-Samarmu Kali ini sepertinya kutemui lagi dirinya, orang yang selalu kurindukan, orang yang selalu kunantikan. Tiap saat dimana pun kuberada. Bertemu diacara keluarga bukanlah hal yang baru bagi kami, setelah melewati jalan yang terjal dikelilingi oleh jurang yang curam, kami pun sanggup untuk melewatinya. Saat itu mungkin karena suasana terlalu ramai hinggah kami tidak saling bersuah, kali ini dia datang seperti pada biasanya wajah yang anggun nan ceria itu akan masi terlihat jelas serta senyuman yang selau nempel erat pada bibir manisnya, membuat orang-orang disekitar terasa ramah padanya. Namun satu hal yang aku sesali tiap kali kubertemu dia, dirinya tak ada sepatah kata pun terucap dibalik segala aurat positifnya itu. Sementara selama ini yang aku idamkan adalah kata indah sebagai penyokong hidupku. Dahulu dikala kami masi sering bersama