KHUSUKASAK
KHUSU-KHASAK Kedinginan musim dibulan maret ini betul-betul aku rasakan. Suasana kampung yang sunyi diatas jam 10 malam terasa mencekam. Angin kecang di luar rumah sangat kecang, sampai-sampai menerobos kedalam rumah masuk melaui celah-celah dinding yang rusak bahkan tak tertata. Bunyi atap serta dedaunan cukup mengganggu. Hati batin tak tenang berpikir bencana besar akan tiba, ditamba dengan segala sugesti bahwa kiamat akan segera muncul. Apa yang mebuatku malam itu tidak tenang. Gairah begadang terkuak lagi, sampai-sampai perut tersa mules lagi minta makanan kan terisi kembali. Di rumah hanya ada satu neon bersuber dari tenaga surya yang ditampung melalui ACU. Aku duduk di atas tempat tidur beralaskan spon, sementara di depan ada meja kecil berukuran 50cm x 100cm terbuat dari material tryplex buatanku sendiri. Di atasnya berserakan kertas dan buku-buku kolesi curianku, serta ada banyak kabel-kabel cas laptop dan hp. Di tangan kiriku terjepit denga