Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2017

Puisi pasrah

PASRAH 26 NOPEMBER  Oleh Zakarias Jemadir helmin.- Dendam membara Terkuak dari jiwa terpatah Menghantam bumi perkasa Riak gemuruh angin laut menghantarkan jiwaku kemasa itu Hri itu 7 Oktober Menguak kisah mengungkap tabir Teka-teki hidup lebih jelas Halusinasi mistis  makin tajam Seakan Corbuser berada pada mimbar Memainkan peran Magis berbisah Logika suda hilang nyali Tuk merealistiskan kembali realita Semua mata tertuju yang mengisahkan cerita tudingan tak terurai Bukan untuk mengembalikan keadaan Malah memperkeruh suasana Kapan dendam terobati Yang malah dihantui isu-asu Mungkin semua kami tertap musnah Bila mistis selau bertahakta Melampaui kuasa sang Ilahi Aku pun berfikir sedaya logia berotasi Hidup dari kehidupan-Mu Kupasrahkan semua kisah dan hidup Pada-Mu Terserah maudiapain.... -end-

Tragedi berlalu

setelah kepergian bunda tercinta terlintas ide yg dituangkan kedalam gugusan sair ini puisi Oleh Zakarias J. Hlmin,- Feberuari 2017 FACEBOOK RZH ZJH Tragedi Berlalu Terlintas cerita dibalik ilusi Terkesan kata tak terurai Tangisan menggema meriang merinding Singgasana kampung menghenig membuta Melihat duka silih berganti Oktober berkisah November bercerita Ibu muda datang beusaha Mengamini mimpi dipangkuan Ilahi Anak muda tiba dengan sekotak berlian Meluap usaha dirampas maut pula Inikah rencana Tuhan? Tidak Tidak mungkin Ah... entalah Aku bersimpul diri

SUARA SENJA

Gambar
Suara Senja Oelh: Zakarias J. Helmin,- Watu, 20 Maret 2017 Kala fajar tak lagi bersahabat dengan siang, langit berkilauan memancarkan warna-warni hingga terbentang luas di angkasa jingga, kuning nan merah muda. Burung tekukur berseru hendak menyampaikan pesan pada pak tani bertanda hari suda mulai gelap (suara burung merupakan penentu waktu otomatis yang paling bijak semenjak zaman dahulu kala). Kiranya pak tani segera bergegas dari ladang menuju kampung sebagi tempat kediaman dan menimba segala diskusi dengan para tetangga, serta tempat yang paling nyaman karena dilengkapai dengan sofa terbuat dari daun pandan yang konon katanya bahan itu yang paling mewah dan super duber empuk rasanya. Biar pun badai hujan mengamuk dan trik panas mata hari menyengat tubuh pak tani tak akan pernah dihiraukan, jari-jemari yang lepuh serta kulit tak pernah dirawat. Sekali-kali Ibu jari berbentuk tanda tanya tuk menyeka keringat pada keningnya. Kondisi demikian tak pernah dihiraukan demi ses

SAMAR BAYANGANMU

Gambar
Oleh: Zakarias J. Helmin,- Ditulis di tempat kediaman watu, 2 Maret 2017 Picture Taken by: Rzh.photo Samar-Samarmu Kali ini sepertinya kutemui lagi dirinya, orang yang selalu kurindukan, orang yang selalu kunantikan. Tiap saat dimana pun kuberada. Bertemu diacara keluarga bukanlah hal yang baru bagi kami, setelah melewati jalan yang terjal dikelilingi oleh jurang yang curam, kami pun sanggup untuk melewatinya. Saat itu mungkin karena suasana terlalu ramai hinggah kami tidak saling bersuah, kali ini dia datang seperti pada biasanya wajah yang anggun nan ceria itu akan masi terlihat jelas serta senyuman yang selau nempel erat pada bibir manisnya, membuat orang-orang disekitar terasa ramah padanya. Namun satu hal yang aku sesali tiap kali kubertemu dia, dirinya tak ada sepatah kata pun terucap dibalik segala aurat positifnya itu. Sementara selama ini yang aku idamkan adalah kata indah sebagai penyokong hidupku. Dahulu dikala kami masi sering bersama