Antara ara Cinta dan Logika


 

 

Antara Cinta dan Logika 

 

RT, 2 JANUARI 2019


Cinta yang seutuhnya dengan tidak memandang tentang harta, latar belakng ekonomi,

kehidupan sosial, politik, atau apa pun itu, denga kata lain cinta tak bersyarat.
 
Bagi saya dilihat dari sisi perilaku dari cinta itu adalah gila. misalkan aja seseorang sementara jatuh cinta terus punya khayalan yang kelihatannya mengong, pikirannya tidak tenag, dan kadang bicara sendiri itu akan kelihatan seperti orang gila.
 
Atau bahkan baru putus cinta perilakunya ada yang teriak sendirian tanpa ada yang mukukl paling mukul hatinya ajakan, ada yang jalan sembarangan tidak jelas, bahkan ada yg buang sendiri ke jurang.hehehe
 
Sadar atau tidak sadar kita semua pernah alami satu atau dua contoh dari perilaku tersebut yang menunjukan itu merupakan perilaku dari cinta yang berupah orang gila. 

Smuanya ini merupakan sekilas contoh tentang prilaku dari cinta.
Namun penalaran tentang cinta itu sendiri sering kali kita terbengkalai oleh segala sesuatu yang bersifat sugesti dan masukan dari orang lain. Ajaran dan doktrinasi dari pergumulan yang dipengaruhi oleh logika mengacu pada hati yang tulus akan tergoyah pabila kita tidak  melihat kedalam diri siapa kita sebenarnya dan atau mengapa kita memilih dia.
 
 
Aku menyukai seorang anak gadis dewasa yang selisih usianya kurang lebih 5 tahun, dia adalah seorang gadis periang, cantik jelita, punya semangat tinggi dalam berkarir dan tipe orang yang punya khayalan tingkat tinggi.
 
Gadis ini adalah gadis yang sulit kupelajari dari sisi karakternya, saya tidak paham tentang apa yang dia inginkan. Apa yang dia cari dalam hubungan asmaranya.
 
Bicaranya ngambang suka mengalihkan pembicaraan apabila sementara lagi ngomongin soal perasaan atau masalah hati.
 
"emm benar ngak si ...!!"
Gadis ini  kukenali suda agak lama dan komunikasi kami sering per telepon. Ngomongnya datar, cara jawabnya agak simpel kalau diberikan pertanyaan, tapi sisi lainnya dia tidak malu dengan segala situasi jika dia bawa saya ke rumah orangtuanya. Bahkan memperkenalkan saya kepada keluarga-keluarga lainnya.Pengalaman saya jika kita sementara berkencan dengan srorang gadis lain, entah itu kencan lewat obrolan wa, mesengger, atau via telepon yang jawaban agak datar dan simpel cara jawabnya, berarti kesimpulan saya dia kurang terlalu respek dan tidak suka dengan saya. "bagaimana menurut anda tuh..???" hehehe
 
 
 
Biasanya saya kalau nghadapin gadis kayak gini saya lansung berhenti membujuknya atau malah saya pasrah.
 
Apa lagi kalau misalkan dia tidak berani atau banyak alasan utuk kita tidak mempertemukan dengan teman- temannya bahkan kekeluarganya. Maksud saya kalu suda jelas hubungannya, dalam artian status berpacaran.
 
inilah yang membedakan antara gadis satu ini dengan gadis-gadis lainnya.
Sekarang ini aku adalah segudang pertanyaan dan dia adala segudang misteri  jawaban dari pertanyaanku itu.
 
Saya merasa nyaman dengan dia, betah, sedikit malu dengan tetangga, walaupun komunikasi kami tidak banyak candaan.
 
Saya hanya ingin dia ada dihadapan saya, atau di samping saya biar pun berjam-jam lamanya, tanpa ada kata, suara yang keluar, tidak peduli dan tidak punya perasaan yang negatif yang muncul seketika berduaan dengannya yang penting nyaman.
 
Sekarang angka waktu di layar ponsel menunjukan pukul 12.41 saya masi belum tidur sebab saya berpikir tapi tidak tahu apa yg sedang kupikirkan, saya merenug tapi tersa pikiranku mengambang. mungkinkah ini semua dapat membantuku  untuk menemukan jawabanya ataukah hanya jin- jin dalam kepalaku yang mencoba mengecoh nalarku bahkan infiliuku.
 
 
Seblum waktu menunjukan pukul 11.35 aku memberinya sederet analogi disertai dengan pertanyaan yang membuatnya berpikir kembali serta memaksanya menjawab terus terang tenteng perasaan dari kedua insan yang lawan jenis maksudku soal arti dari kehadiranku dalam kehidupannya pa bila dia kembali ke tempat di berkarier.
 
 
Pukul 17.00 aku tibah di rumah orang tuanya kelak mengunjunginya sesuai bahasa kami pertelepon 1 dan 2 hari sebelumnya. "selamat tahun baru tante" sambil saling berjabatan tangan dengan cipika-cipiki.
 
"Dia dimana tante"  tanyaku
"dianya semntar pergi bertamu di tetangga tadi" tante itu menjawab saya sementara berdiri.
seketika juga tante memanggil sala seorang anak laki-laki yang usianya setara anak smp kelas 2 " nana e coba kamu pergi panggil kakakmu di rumah tante Jeli d" dialektika dalam konteks lokal manggarai.
 
seketika juga saya mengambil ponsel yang berada dalam kantong celanaku hendak menanyakannya kebeberadaanya, dan tidak lama kemudian dia menjawab dan tibah dalam rumahnya lansug memberikan ucapan selamat tahun baru, saya  sambill duduk pada kasur yang terbentang di atas lantai tembok, dia menyodorkan kepal kanannya hendak memberi salam damai tahun baru bersama saya, tapi ko lebih romantis ketika saya saling sapah dengan ibunya ya ketibang saya dengan dia, “ko biasa saja” hehehehe becandah ni e...
 
 
 
obrolan kami mulai berlansung, baik sementara dengan bundanya yang kupanggil "tante"  mau pun obrolan cuma kami berdua dalam situasi yang menghadirkan suasana asmara yang sedikit terasa. Sugguhan kopi manis telah disodorkan, tegukan kopi makin menggila melihat suasana semakin hening, asap cerutu makin mengepul bertanda daya hayal semakin meninggi, saking lamanya ngobrol kuminta lagi kopi pahit, dua gelas kopi telah lahap diminum belum ada titik jenuh muncul, sementara di luar dureng Januari terus merintik kadang volome suara dinakin, atap rumah sanggat berisik, pikiranku mulai tak tenag "bagaimana saya pulang" jelas ini bukan bagian dari rencanaku.nginap di tempat ini terasa kurang nyaman, bukan karena apa cuman kekehawatiran akan segala kecurigaan dari tetangga, namanya juga suasana  kampung semacam dunia para artis. Larut bersama halusinasi dan obrolan itu berakhir sampai pada waktunya untuk tidur malam.
 
 
 
 

Sekian dulu untuk cerita kunjungan kali ini ya.

x
x
x

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Love story

Tapak Berlalu